Sejarah Waduk Gunung Rowo

waduk gunung rowo patiMenurut catatan Kantor Dinas Permukiman dan Prasarana Daerah setempat, waduk ini dibangun semasa pemerintahan Belanda] pada tahun 1928.

Waduk Gunung Rowo memiliki luas +320 Ha dan mampu menampung air sekitar 5,5 juta meter kubik, sekaligus juga sebagai suplai bagi Waduk Seloromo. Dulu Waduk Gunung Rowo bersama Waduk Seloromo mampu mengairi sawah seluas sekitar 10.000 hektar, yang tersebar di wilayah Kecamatan Margorejo, Gembong, Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati.

Selain sebagai sarana penampungan air, waduk ini juga berfungsi sebagai salah satu tempat tujuan wisata di kabupaten Pati meskipun belum dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah setempat.

Di sebelah timur waduk ini terdapat tanggul penahan air yang sekaligus berfungsi sebagai jalan raya untuk kendaraan yang melintasi waduk. Bila kita berdiri di atas tanggul dan menghadap ke timur, kita bisa melihat Laut Jawa secara jelas apabila cuaca sedang dalam kondisi cerah.

Pada saat musim penghujan, air waduk ini akan naik volumenya akibat aliran dari 3 buah sungai yang menjadi sumbernya. Pada saat itu pada permukaan air waduk dapat kita saksikan keindahan dari pemantulan bayangan Gunung Muria yang menjadi latar belakangnya.

Lokasi waduk sangat mudah dijangkau dari Kota Pati sebagai ibukota kabupaten. Dengan banyaknya angkutan kota yang tersedia sampai sore hari, dengan satu kali naik angkutan (Jurusan Pati – Gunung Rowo) sampailah kita ke ujung jalan yang merupakan pintu masuk Waduk Gunung Rowo. Juga bagi yang membawa kendaraan pribadi akan mudah karena tidak banyak persimpangan yang harus di lalui dan hanya mengkuti satu jalan utama yang akan mengantar kita sampai ke lokasi.

Waduk ini berfungsi juga sebagai tempat bagi penduduk setempat yang mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan di mana mereka biasa menjala ikan yang cukup melimpah di waduk ini. Tidak heran banyak penjual ikan olahan yang membuka warung di sekitar waduk dengan harga terjangkau.

Di sebelah atas waduk merupakan Bumi Perkemahan yang pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Tengah pada tahun 1992.

sumber: wikipedia